Belum pernaah kaan ngerasain ga boleh ikut UTS karena telat dua meniiit? Saya pernah, hiks. Rasanya? Nyesek sih.. dikit, tapi setelah itu tersadar banyak haal banget yang mungkin ga akan saya sadari kalo saya dibolehkan ikut tanpa hukuman. Satu, mau ga mau harus sadar bahwa dua menit itu berharga banget (yaelah, baru nyadar setelah ada teguran, that’s human). Ketika sudah berkomitmen, jalani komitmen itu dengan sebaik-baiknya. Dua, harus sadar ada masanya ketika mendidik seseorang harus ada komitmen walau harus merasakan sakit yang dalam. Kadang seorang ibu harus membiarkan anaknya merengek-rengek sampe cape sendiri ketika ingin dibeliin es krim padahal dia lagi batuk atau ketika ingin nonton tv di luar jam yang disepakati (that’s education). Tiga, harus paham hidup ini bukan tentang diri kamu sendiri.. oke aja kamu bilang itu cuma kuliah, bagian kecil dari hidup di dunia ini yang kecil juga dibandingkan akhirat.. boleh bilang gitu, kata mamah, kalau kamu hidup untuk dirimu sendiri..tapi masalahnya urusan kuliah itu bukan cuma urusan kamu sama Allah aja. ada orang tua yang juga harus dihargai jerih payahnya mencari uang untuk menghidupi anak-anaknya dengan nutrisi terbaik. ada juga dosen yang harus dihargai jerih payahnya karena memberi pengajaran sedemikian rupa untuk kebaikan mahasiswanya. ada juga tangan-tangan rakyat yang sebagian haknya disumbangkan untuk biaya kuliah mahasiswa (hmmm). Empat… lima…. enam…. sepuluh…. seratus…. ya. banyak
No worries… I’m fine.. š
Meskipun nyesek harus merelakan hari yang ditunggu-tunggu tiba berlalu begitu saja..
It’s life… Full of story…
Ga ada kejadian yang luput dari perhatian Allah..ga ada. Pun kejadian seekor semut yang lagi nguap atau seekor bakteri yang lagi gosok gigi, pasti Allah tau. Dan segala yang terjadi karena izin Allah, pasti ada kebaikan di dalamnya. Cheers!