“Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik.” Fashbir shabran jamila..
Saya selalu yakin bahwa sabar adalah sebuah anak tangga yang harus dinaiki satu persatu, perlahan dan berhati-hati hingga mencapai puncak tertinggi dan memetik indahnya di sana. Kunci untuk bisa melakukan itu cukuplah sebuah keyakinan yang menghujam tajam di dada bahwa kesabaran itu akan berbuah manis.
Seperti mendaki sebuah gunung tinggi menuju padang bunga Edelweiss yang hanya bisa kita nikmati di puncak saja. Kita hanya perlu yakin dan bersabar, tentu Allah punya cara-Nya sendiri untuk kita bisa mencapainya. Mungkin akan menyakitkan. Mungkin perlu nafas yang lebih panjang untuk bisa bertahan hidup. Mungkin perlu kucuran keringat yang lebih deras. Mungkin perlu isak tangis, jika memang itu harga yang harus dibayar untuk menuju ke puncak sana, puncak yang menjadi balasan atas semua perjuangan.
Kita hanya perlu bersabar. Bahwa jalan yang ditempuh ini jalan yang panjang, sulit, dan terjal, ya memang seperti inilah adanya. Kesungguhan perjuangan kita menempuhnya, akan menjadi ukuran dari seberapa agung balasan yang akan kita dapatkan. Dan kurasa, indah dan agungnya surga tidak akan dapat kita rasakan tanpa perjuangan yang memang setimpal dengan mendapatkan surga itu.
Kita hanya perlu yakin..tidak ada sedikitpun yang Allah sia-siakan. Tidak ada sedikitpun yang Allah sia-siakan dari semua upaya dan kesabaran kita. “Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik..”
Satu lagi, sabar itu kenapa ya selalu dikaitkan dengan sesuatu yang berat, dsb. Ngga kok, insyaallah ringan jika diiringi syukur dan tawakal.. titipkan semua keluh kesah sama Allah aja 🙂
Yeay. Siap bergerak?
*Maybe next year will be my last year in ITB.. i ready to make my greatest story there! Bismillah.. waktu kita ga banyak. Now or we regret? 🙂